Ada Pantangan Kah? Masyarakat Kampung Kuncen Ponorogo Mengganti Nasi dengan Makanan Pokok Alternatif, Terbuat dari Singkong

Ada Pantangan Kah? Masyarakat Kampung Kuncen Ponorogo Mengganti Nasi dengan Makanan Pokok Alternatif, Terbuat dari Singkong

daerah-Pexels/pixabay-

Ada Pantangan Kah? Masyarakat Kampung Kuncen Ponorogo Mengganti Nasi dengan Makanan Pokok Alternatif, Terbuat dari Singkong.

Makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat di Jawa Timur biasanya tak lepas dari sepiring nasi yang gurih dan lezat.


Namun, alam selalu punya kejutan, terutama ketika berbicara tentang kampung-kampung terpencil yang tersebar di wilayah pegunungan.

Baca juga: Kabupaten Tangerang Siap Transformasi Menjadi Kota Baru yang Modern dan Berkembang Pesat, Menarik Banyak Peluang?

Baca juga: Jangan Kaget! Lampung Timur Persiapkan 2 Wilayah Baru Pemekaran Daerah, Kabupaten Lampung Tenggara Paling Ditunggu?



×


Baca juga: Daftar Ibu Kota Provinsi Indonesia dari Semua Wilayah, Benarkah Nusantara Berencana Nambah Provinsi Baru?

Salah satunya adalah Kampung Kuncen, sebuah komunitas terpencil yang bersemayam di lereng Ponorogo.

Kawasan ini memiliki ciri khas unik yang menjadikannya berbeda dari mayoritas masyarakat Jawa Timur. Mereka bukanlah penggemar nasi sebagai menu utama harian mereka.

Kampung Kuncen memiliki letak geografis yang unik, terperangkap di tengah pegunungan yang kering tandus, dengan tanah pertanian yang hanya mengandalkan curahan hujan sebagai sumber air.

Di sinilah, padi tak dapat tumbuh subur, sehingga masyarakat setempat mencari alternatif lain.

Dalam kondisi seperti itu, warga Kampung Kuncen mengandalkan tanaman jagung dan singkong sebagai sumber utama makanan mereka.

Mereka telah lama terbiasa dengan gaya hidup yang sangat berbeda dari kebanyakan orang di wilayah ini. Kekeringan yang panjang telah menjadi tantangan tersendiri bagi mereka.

Kampung Kuncen, yang secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Karangan, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, hanya dihuni oleh delapan kepala keluarga. Mereka memiliki makanan pokok yang disebut "nasi tiwul."

Sumber:

BERITA TERKAIT

Berita Lainnya