Daftar 5 WNI Korban Selamat Kapal Kargo Tenggelam di Taiwan, 12 Masih Dalam Pencarian, Cek Kronologi Lengkapnya DISINI

Tenggelam-pixabay-
SINERGIANEWS.com –Daftar 5 WNI Korban Selamat Kapal Kargo Tenggelam di Taiwan, 12 Masih Dalam Pencarian, Cek Kronologi Lengkapnya DISINI.
Pada Senin 31 Oktober 2022, kapal bermuatan semen itu terlibat dalam kecelakaan di perairan barat Taiwan.
Sekitar pukul 15:00 waktu setempat, sekitar 14 mil laut di lepas pantai Changhua, Taiwan, kapal tersebut tenggelam akibat kerusakan mesin akibat gelombang besar.
Ada 17 ABK WNI di atas kapal ketika kapal tersebut tenggelam. Lima dari mereka diselamatkan oleh kapal barang Evergreen yang lewat, tetapi 12 sisanya tidak ditemukan alias masih hilang.
Direktur Jenderal Perlindungan WNI, Kemlu RI dan BHI Judha Nugraha mengatakan tim SAR Taiwan menggunakan tiga kapal besar, delapan kapal kecil, helikopter dan drone militer untuk mencari ABK Kapal Kargo Panama.
Menurut Judha, cuaca buruk menghambat pencarian,meskipun demikian tim masih menelisir lebih jauh ke timur dari lokasi awal kapal tenggelam.
Baca juga: Daftar WNI Selamat Kapal Kargo Tenggelam di Perairan Taiwan, 12 Masih Belum Ditemukan
Selain itu, Kemlu juga bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait untuk menghubungi keluarga ABK yang ada di Indonesia.
"Kemenlu bersama KDEI Taipei akan terus memantau proses jalannya operasi yang dijalankan oleh otoritas Taiwan. Kita doakan mudah-mudahan 12 ABK lainnya dapat ditemukan dalam keadaan selamat," ujar Judha saat konferensi pers, dilansir dari Antara pada Kamis 3 November 2022.
Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di Taipei dan tim SAR Taiwan terus mencari 12 warga negara Indonesia (WNI) yang bertugas sebagai awak kapal kargo Shinsung yang tenggelam di lepas pantai Changhua, Taiwan.
Sementara itu, hingga kini masih belum ada perkembangan baru mengenai korban yang belum ditemukan.
Daftar lima WNI selamat, meliputi Inggar Prasetya Noordika, Rejeki Muji Sulistianto, Satriyadi Ritonga, Tedyo Arizal Taufik, dan Rinto Calvin Sembiring.
Catatan Kementerian Luar Negeri Dua puluh orang Indonesia bekerja sebagai ABK di kapal tersebut.
Tiga di antaranya mengalami kecelakaan terkait cuaca. Ketiganya dievakuasi dengan selamat menggunakan helikopter pada Minggu 30 Oktober.***